Tuesday, June 7, 2016

Arti Sesungguhnya Menjadi Seorang Muslim : Part 1

Halo, kawan-kawan! (terutama kawan-kawan FLP-19 yang saya harap sedang membaca tulisan ini)

Demi memenuhi tantangan #20DaysWritingChallenge yang Nia adakan, saya juga ingin menyetor tulisan untuk hari ini (walaupun sudah terlambat beberapa saat sih, hehe).

Saya ingin menyentuh sebuah aspek yang mungkin telah ada di banyak pikiran kita masing-masing. Apa sih sesungguhnya, menjadi seorang Muslim itu?

Sunday, February 28, 2016

The Poster Returns : Antara Niat dan Tindakan

Dan sang penulis pun kembali lagi setelah sekian lama tidak memperbarui blog.

Niat beberapa bulan lalu inginnya mulai rajin nge-blog seakan sirna begitu saja. Seperti angin yang menyapu debu di jalanan sore. Atau hujan yang menyirami panas di siang hari. Semuanya yang sudah disiapkan dan diniatkan begitu saja terlupakan.

Dan gue kira, itulah topik yang ingin gue angkat di tulisan yang pertama setelah sekian lama ini. Gue gak tahu apakah ada yang lain yang juga merasakan hal serupa atau tidak, but hey, let’s get it on.

Wednesday, November 11, 2015

Bandung Days Off: Part 1


Oke, jadi melanjutkan post sebelumnya, saya akan memberikan beberapa update tentang apa saja yang saya alami di Bandung selama masa cuti saya. Quite brilliant, I hope.

Pertama-tama, saat saya pesan tiket. Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, saya baru saja meminta cuti pada hari rabu sore;lebih tepatnya rabu maghrib. Saya minta cuti pada Pak Fauzi, yang merupakan karyawan senior di kantor. Beliau adalah orang yang memegang jalannya day-to-day operations kantor. Saya ungkapkan alasan untuk mengambil cuti – untuk refreshing. Pak Fauzi untungnya tidak antipati terhadap ide tersebut, karena saya sudah melihat saat karyawan yang lain gagal mendapat cutinya – terutama para surveyor.

Segera setelah mendapat izin cuti,saya pun memesan tiket untuk ke Bandung. Bagi yang belum tahu, tiket ke Bandung pada saat ini itu SANGAT MAHAL. Dibandingkan dengan saat saya kuliah dulu, harga tiket travel sudah hampir naik dua kali lipat. Tiket kereta pun sama saja. Jika saya ingin mendapatkan dua tiket kereta termurah misalnya, saya perlu merogoh kocek sebesar Rp 150.000,-. Yup, itu sudah cukup untuk uang jatah makan dua atau tiga hari.

Karenanya, saya memesan tiket promo dari Baraya Travel. Untungnya travel tersebut sangat dekat dari kantor saya. Namun, kelemahan dari sistem tiket promo dari Baraya Travel adalah jamnya yang sudah ditentukan. Untuk hari Minggu misalnya, tiket yang tersedia hanya ada pada pukul enam pagi sampai pukul satu siang. Begitu juga pada hari Jumat, yang hanya tersedia pada jadwal yang sama.

Setelah memesan tiket, tentunya yang harus dipikirkan adalah tujuan tempat berlibur. And you know what? I totally do not know which places in Bandung that are supposed to be the place for relaxing and holiday. No idea whatsoever. Namun, apa mau dikata. Tiket sudah dibeli. Cuti sudah diambil. So off we go.